 Krisis ekonomi yang melanda negeri ini belum sepenuhnya pulih. Kenaikan 
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir-akhir ini memicu kenaikan biaya di 
segala aspek. Salah satu contohnya yaitu kenaikan ongkos Angkutan Umum 
seperti Bus Kota, Mikrolet, Taxi, Angkot dan sebagainya. Hal inilah 
yang, membuat orang-orang lebih memilih sepeda motor sebagai alat 
transportasi karena dianggap paling praktis dan ekonomis, baik untuk 
pribadi maupun keluarga. Selain memiliki kemampuan untuk melalui jalan 
yang relatif kecil juga seakan menjadi kendaraan yang bebas macet dan 
efektif dengan pemakaian BBM yang ekonomis serta murah dalam biaya 
perawatan nya.
Krisis ekonomi yang melanda negeri ini belum sepenuhnya pulih. Kenaikan 
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir-akhir ini memicu kenaikan biaya di 
segala aspek. Salah satu contohnya yaitu kenaikan ongkos Angkutan Umum 
seperti Bus Kota, Mikrolet, Taxi, Angkot dan sebagainya. Hal inilah 
yang, membuat orang-orang lebih memilih sepeda motor sebagai alat 
transportasi karena dianggap paling praktis dan ekonomis, baik untuk 
pribadi maupun keluarga. Selain memiliki kemampuan untuk melalui jalan 
yang relatif kecil juga seakan menjadi kendaraan yang bebas macet dan 
efektif dengan pemakaian BBM yang ekonomis serta murah dalam biaya 
perawatan nya.
Namun demikian, sangat ironis ternyata kemudahan memperoleh sepeda 
motor tidak dibarengi dengan kesadaran akan berkendara dengan baik dan 
aman. Belum lagi, sepeda motor sebagai bag ian yang ta k terpisahkan 
dari hiruk pikuk kendaraan yang hilir mudik di jalan raya te rnyata 
memiliki andil yang sangat besar terhadap terjadinya kemacetan dan 
bahkan kecelakaan. Banyak pengendara sepeda motor yang tak memperdulikan kenyamanan dan memperhitungkan keselamatan diri sendiri 
maupunorang lain di sekirtarnya, seperti para pejalan kaki maupun 
pengemudi kendaraan lainnya. Mereka mengendarai sepeda motor dengan 
sekencang-kencangnya, ugalugalan atau sangat lambat dan lain-lain yang 
membahayakan dirinya juga orang lain di sekitarnya. Demikian pula ketika
 lampu hijau menyala, mereka seakan tak peduli dengan kendaraan bermotor
 lainnya, langsung tancap gas dan tak sedikit pula yang zig zag. 
Benar-benar pemandangan yang mengerikan dan seakan-akan mereka tidak 
peduli akan terjadinya kecelakaan hingga mengakibatkan nyawa melayang.
Ada 3 (tiga) hal/faktor yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan di jalan raya yaitu:
1. Faktor manusia (si pengendara).
Siapa (Dia) yang berkendara? Kelengkapan Apa yang Dia miliki untuk berkendara?
Bagaimana perilaku Dia berkendara? Kapan dan Di mana Dia berkendara?
2. Faktor kendaraan .
Apa Jenis Kendaraan Dia? Bagaimana kondisi kendaraan Dia? Kapan Dia
melakukan pemeliharaan kendaraan?
3. Faktor Lingkungan
Bagaimana kondisi/situasi Jalan Raya pad a saat Dia berkendara? Bagaimana
rambu-rambu lalu lintas?
Lebih
 dari 900 sepeda motor terjadi kecelakaan setiap hari di seluruh dunia. 
Data dari Departemen Perhubungan RI menyebutkan sepeda motor merupakan 
penyumbang terbesar kecelakaan di jalan raya pad a tahun 2004. Dari 
17.732 kecelakaan di seluruh Indonesia, 14.223 di antaranya melibatkan 
sepeda motor (80,21%) dan menurut survey bahwa 50% kecelakaan sepeda 
motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri. Sungguh angka yang 
fantastis dan mencengangkan sekaligus juga memprihatinkan. Jadi, dengan 
kata lain bahwa perilaku si pengendara sepeda motorlah yang harus 
dibenahi dan dibina untuk mengurangi terjadinya resiko kecelakaan.
Di
 Indonesia sekarang ini banyak bermunculan klub-klub/komunitas sepeda 
motor. Argumen bahwa perlunya kita bergabung dalam sebuah klub motor 
tidak sepenuhnya jelek melainkan ada baiknya juga. Selain bisa membangun
 tali silaturahmi juga dapat menambah wawasan kita dalam berorganisasi 
dan menumbuhkan jiwa sosial. Tidak perlu memilih itu klub motor sejenis 
maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang baik dan
 bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib saat berkendara. 
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli akan 
keselamatan dan keamanan berkendara. Klub motor sering melakukan acara 
khusus untuk melatih dan memberi pencerahan te ntang keselamatan dan 
keamanan berkendara kepada anggota barunya. Bahkan untuk menggelar acara
 tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya 
semua sepakat akan pentingnya keselamatan berkendara (Safety Riding).
DEFINISI DAN PENJELASAN SAFETY RIDING
Definisi
 Safety Riding yang dikutip dari salah satu sumber mengandung pengertian
 adalah suatu usaha yang difakukan da/am meminimalisir tingkat bahaya 
dan memaksimalkan keamanan dalam berkendara, demi menciptakan suatu 
kondisi, yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara 
lain dan menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di sekitar kita
 sesertaa pemahaman akan pencegahan dan penanggulangannya. Implementasi 
dari pengertian di atas yaitu bahwa diisaat kita mengendarai kendaraan, 
maka haruslah tercipta suatu landasan pemikiran yang mementingkan dan 
sangat mengutamakan keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun bagi 
orang lain.
Untuk itu, berangkat dari dasar pemikiran 
keselamatan tersebut, maka para pengendara haruslah menyadari arti dan 
pentingnya keselamatan, hal Inl bisa dicontohkan dengan meningkatnya 
angka kecelakaan di jalan raya dan berbagai kejadian keeelakaan yang te 
rjadi disebabkan dari berbagai maeam kasus. Walaupun terasa sangat sulit
 untuk menumbuhkannya, namun pemikiran yang mengutamakan keselamatan 
terse but haruslah merupakan kesadaran dari diri sendiri yang te rbentuk
 dan dibangun dari dalam hati dan bertekad untuk melaksanakan segala 
aktivitas yang mendasar pada Safety Riding. Bila dasar pemikiran Safety 
Riding (Safety Minded) telah masing-masing dimiliki, maka dengan mudah 
setiap hal yang berkaitan dengan Safety Riding dapat kita terapkan 
dimulai dari diri sendiri dan memulainya dari hal-hal yang kecil, karena
 kesadaran betapa pentingnya suatu keselamatan diri.
Usaha-usaha itu harus dilakukan secara terus menerus sehingga dapat menjadi Safety Bikers yang mampu:
•
 Meningkatkan kecakapan pengendara dalam mengendarai, agar paham 
danmengerti bila berhadapan dengan keadaan darurat yang terjadi di 
sepanjang perjalanan .
• Mencegah keeelakaan kendaraan bermotor melalui pengembangan gaya mengendarai yang baik dan sistimatik.
• Mengembangkan eara tepat tanggap akan bahaya dan manajemen risiko .
• Mencegah bahaya dan risiko yang mungkin terjadi pada situasi jalan dan lalu lintas melalui kewaspadaan pengendara.
Safety
 Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang seeara ideal harus 
memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang 
lain.
PENERAPAN SAFETY RIDING
Penerapan
 Safety Riding ini telah diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang 
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pad a BAS XI Pasal 203 Ayat 2 huruf a 
yang berbunyi :"Untuk menjamin Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan 
Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan rencana umum 
nasional KeselamatanLalu Lintas dan Angkutan Jalan, meliputi: 8 . 
Penyusunan program nasional kegiatan Keselamatan dan Angkutan Ja/an ." 
Adapun penjelasan dari pasal 203 Ayat 2 huruf a yaitu bahwa program 
nasional Kesefamatan Lafu Lintas dan Angkutan Jalan diantaranya yaitu 
tentang Cara Berkendara dengan Selamat (Safety Riding).
Berdasarkan
 hal tersebut, jadi jelas bahwa penerapan Safety Riding merupakan 
Program Nasional yang harus kita dukung penuh dan laksanakan demi 
terciptanya keselamatan dan keamanan di jalan raya. Di dalam penerapan 
di lapangan, ada beberapa hal/point penting yang harus diperhatikan oleh
 Bikers/Pengendara dalam berkendara sebagaimana yang diatur dalam UU No.
 22 Tahun tentang Lalu Lintas dan angkutan Jalan, antara la in
seperti:
- Kelengkapan kendaraan bermotor standar. (sesuai BAB VII Bagian Keempat tentang Perlengkapan Kendaraan Bermotor)
-
 Kaca spion wajib ada 2 (dua) buah di kiri dan kanan. (sesuai BAB VII 
Bagian Kedua tentang Persyaratan Teknik dan Laik Jalan Kendaraan 
Bermotor Pasal 48 Ayat 2 huruf a)
- Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi. (sesuai BAB VII
Bagian
 Kedua tentang Persyaratan Teknik dan Laik Jalan Kendaraan Bermotor 
Pasal 48 Ayat 3 huruf f; BAB IX Paragraf 2 tentang Penggunaan Lampu 
Pasal 107 Ayat 2 dan Ketentuan Pidana sesuai BAB XX Pasal 285 ayat 1; 
dan Pasal 290)
- STNK dan SIM selalu siap / tidak expired. (sesuai BAB VIII Paragraf 3 Pasal 80 huruf d)
-
 Plat Nomor di depan dan belakang . (sesuai BAB VII Bagian Ketujuh 
tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor Pasal 68 dan 
Pasal 70; BAB XIX Bagian Kedua Paragraf 1 tentang Pemeriksaan Kendaraan 
Bermotor di Jalan Pasal 265 Ayat 1 huruf a; dan BAB XX tentang Ketentuan
 Pidana Pasal 280 )
- Memakai perlengkapan/aksesoris Safety Riding yang relatif paling aman, antara lain:
1. Helmet (Pelindung Kepala)
Ada
 berbagai macam dan jenis helm yang tersed ia di pasaran , dari yang 
mulai paling murah sampai yang paling mahal. Sebenarnya dalam memilih 
sebuah safely helmet, kita hanya memerlukan 2 (dua) krite ria saja, 
yaitu : nyaman dan aman. Nyaman pada saat kita kenakan dan aman dengan 
memilih helmet yang sudah bertanda "DOT" pada (biasanya ) bag ian 
dalamnya . Kami tidak menganjurkan pemakaian helm proyek/helm cebok 
untuk dipakai berkendara roda dua. Helmet jenis half face pun sebisanya 
dihindari untuk perjalanan ke luar kota.
Adapun penggunaan Helm 
ini telah diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 BAB VII Bagian Keempat Pasal
 57 Ayat 2; BAB IX tenteng Lalu Lintas Bagian Keempat Paragraf 1 Pasal 
106 ayat 8 dan 9 serta Ketentuan Pidana sesuai BAB XX Pasal 291 ayat 1 
dan 2 dan Pasal 292 .
2. Jaket
Sekarang ini jaket hadir dalam 
berbagai macam bahan, warna dan model. Pilihlah jaket yang nyaman dan 
aman untuk keperluan anda. Tentunya pada perjalanan jauh, kita tidak 
mung kin membawa berbagai jakel dengan berbagai bahan. Pilihlah yang 
menyerap keringat dan tidak tembus angin. Kami sangat merekomendasikan 
jenis dari bahan Gore-Tex atau Cordura yang tahan gesekan dan air yang 
dilapisi dengan bahan katun di sisi dalamnya. Pemasangan protector pada 
pundak, punggung , siku dan sepanjang tulang
tangan sangatlah baik untuk meredam benturan yang terjadi pada saat
kecelakaan.
3. Celana
Sangat
 dianjurkan yang terbuat dari bahan yang tebal , seperti jeans, soft 
canvas, kulit. Gore-lex dan cordura. Tiga bahan yang disebutkan te 
rakhir memiliki daya tahan gesekan yang lumayan baik. Hanya saja 
kekurangannya, tidak terlalu nyaman dipakai pad a saat matahari sedang 
terik. Untuk menyiasati hal ini, biasanya dipasanglah lapisan dari bahan
 katun disisi dalam, agar dapat menyerap keringat dengan baik. Untuk 
celana tou ring buatan pabrik, biasanya juga sudah dipasangkan beberapa 
pelindung tubuh, antara lain di daerah belakang untuk melindungi tulang 
ekor, pinggul samping, lutut dan tulang kering .
4. Sepatu
Pilihan
 sepatu yang benar untuk berkendara motor tidak hanya nyaman dipakai, 
tapi yang paling penting adalah lunaknya bag ian sendi engkel bagian 
depan. Hal ini dimaksudkan pada saat anda melakukan "panic break" 
(pengereman mend adak), kaki anda akan langsung menyalurkan tenaga ke 
tuas rem secara baik dan tidak tertahan di 'keras 'nya sepatu. 
Klasifikasi yang memenuhi syarat nyaman dan aman untuk sepatu adalah :
• Sepatu haruslah tinggi dan melewati mata kaki dan berpelindung tepat pada mata kaki.
• Diusahakan tidak bertali.
• Nyaman dipakai.
• Terbuat dari bahan alami (kulit).
• Sol terbuat dari bahan karet, agar tidak licin.
• Mempunyai pelindung di ujung jari kaki.
• Mempunyai angka ukuran yang 1 (satu) tabel lebih tinggi dari ukuran kaki
• kita. Biasanya kita akan mengalami pembengkakan pada kaki pada saat
• kita melakukan perjalanan jauh .
• Mempunyai sirkulasi udara yang baik dan mempunyai lapisan lembut disisi dalamnya.
5. SarungTangan
Selain
 sebagai pelindung tangan dan jari pada saat udara dingin dan hujan, 
Glove juga berfungsi sebagai peredam resiko pad a saat terjadi 
kecelakaan. Sadar atau pun tidak biasanya pada saat te rjadi kecelakaan,
 telapak tanganlah yang akan menyentuh aspal dan menahan tu buh kita 
pertama kali. Sama seperti pelindung tubuh lain, glove ini juga bisa 
dibuat dari berbagai macam bahan, warn a dan bentuk yang menarik. 
Sementara ini di pasaran, paling banyak tersedia adalah dari bahan ku 
lit dan synthetic. Pilihlah yang berbahan kulit. karena bahan kulit 
tidak meneruskan sifat 'panas' ke te lapak tangan pada
saat ada pergesekan dengan permukaan jalan.
Bahan
 synthetic, selain tidak te rlalu kuat, dia juga akan menimbulkan rasa 
panas pada ku lit tangan kita. Saran kami, pilihlah glove panjang dari 
bahan kulit yang mempunyai pelindung Serat Karbon dan Kevlar pada 
buku-bukujari.
6. Knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung lenganlsiku).
7. Rompi pelindung dada.
8. Penutup hidung.
Sebagai
 bahan pertimbangan, sebaiknya dapat dihindari dalam memilih jenis 
pelindung dari bahan fiberglass. Karena sesuai dengan sifatnya bahwa 
fiberglass akan patah dengan ujung yang biasanya tajam dan kaku (seperti
 kaca), patahan ini akan bisa menyebabkan cidera tambahan pada 
pemakainya. Lebih baik, pergunakanlah bahan serat karbon atau Kevlar 
sebagai gantinya. Memang kelihatannya mahal sekali apabila kita membeli 
semua asesoris di atas, tapi renungkan dan pertimbangkanlah akan 
keselamatan kita baik-baik karena betapa pun harga bagian tubuh kita, 
tidak ada bandingannya dan tidak dapat digantikan.
 9.Berdoa
Selalu berdoa, sebelum kita memulai mengendarai motor, supaya kita 
terhindar dari apa yang kita tidak inginkan, dan selamat sampai tujuan.
Selama dalam perjalanan hal-hal yang harus di perhatikan supaya tetap dalam keadaan safety riding diantaranya :
Berada Di Jalur Kiri
Gunakan selalu jalur kiri dan hati-hati dengan kemunculan
kendaraan yang datang mendadak dari arah yang berlawanan.
Jangan berkendara sepanjang sisi kanan jalan walaupun tidak
ada kendaraan lain dari arah yang berlawanan. (berkendara di sebelah
kanan jalan akan menyebabkan tabrakan yang dapat mengakibatkan luka yang
serius atau kematian).
Berpindah Jalur
Ketika kita hendak berpindah jalur, sangat penting untuk
memberi tanda ke arah yang kita tuju bagi pengendara lain dengan
menyalakan lampu sein 3 detik sebelumnya.
Pengendara harus memperhatikan kaca spion, terutama
memeriksa kendaraan di belakangnya sebelum berpindah jalur.
Melewati Persimpangan
Ketika belok ke kiri atau ke kanan dipersimpangan sangat penting untuk menyalakan lampu sein 30 meter sebelum mendekati persimpangan untuk memberikan tanda arah yang hendak kita tuju kepada pengguna jalan yang lain. Sebelum berpindah jalur, pastikan kondisi keamanan dan keadaan lalu-lintas di sekitar kita (jangan hanya melihat kaca spion, karena kaca spion memiliki keterbatasan pandangan)
Rintangan Di Jalan
Batu, kerikil, tanah atau lumpur dan pasir
Batu, kerikil, tanah atau lumpur dan pasir membuat permukaan jalan sangat licin dan dapat menyebabkan sepeda motor tergelincir dan jatuh. Untuk menghindarinya, kurangi kecepatan sebelumnya (pada permukaan jalan yang baik), hindari belok terlalu patah dan pengereman terlalu keras saat melalui kondisi jalan seperti ini. Waspadalah selalu untuk melihat permukaan jalan di depan kita, karena ada beragam bentuk lubang di permukaan jalan dan perbedaan ketinggian pada bahu jalan.
Lubang di jalan dan perbedaan ketinggian pada bahu jalan
Ketika berkendara di jalan, pengendara motor harus selalu hati-hati tidak hanya pada pengendara yang lain di sekitarnya, tetapi juga perilaku dari pejalan kaki dan hewan.
Pejalan kaki yang menyeberang jalan
Kita sebagai pengendara, harus menghormati pejalan kaki, utamakanlah nomor satu buat pejalan kaki. Banyak pengendara yang selalu meremehkan pejalan kaki, contohnya pada 
saat lampu merah, kebanyakan pengendara melanggar batas garis putih 
ketika lampu merah, padahal batas tersebut hak pengguna jalan ketika mau
 menyebrang. Atau ketika jalanan macet, banyak pengendara motor yang 
mengambilalih fungsi jalan setapak/trotoar yang dikhususkan buat pejalan
 kaki, tetapi malah di pakai para pengendara motor, hal ini sangat 
membahayakan pejalan kaki.
Berkendara Dengan Satu Tangan
Kita tidak dibenarkan mengendarai sepeda motor dengan satu tangan (misal: memegang payung untuk menghindari hujan atau sinar matahari), karena kita dapat dengan mudah kehilangan keseimbangan.
Berkendara Dalam Pengaruh Minuman atau Obat-obatan
Kondisi tubuh dan mental yang tidak sehat karena pengaruh minuman beralkohol (misal: minuman keras) dan obat-obatan (mis: yang menimbulkan kantuk ataupun obat-obatan terlarang), dapat mengurangi konsentrasi dan reflek pada saat berkendara dan sangat berbahaya untuk keselamatan diri sendiri serta orang lain.
Berkendara Pada Malam Hari
Sinaran lampu khususnya lampu depan memiliki keterbatasan penyinaran pada malam hari, oleh sebab itu tingkatkan kewaspadaan saat berkendara di malam hari. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada artikel tips berkendara di malam hari
Pengereman
Sangat penting untuk menggunakan rem depan dan belakang secara bersamaan. Rem depan harus dioperasikan sedikit lebih kuat dari rem belakang, karena rem depan lebih efektif daripada rem belakang. Untuk lebih jelasnya tentang "pengereman" bisa di baca pada artikel saya sebelumnya dengan judul Teknik Pengereman
Patuhi Rambu-rambu Lalu-lintas
Rambu-rambu lalu lintas dibuat untuk memberikan panduan keselamatan bagi pengguna jalan dan jangan lupa untuk selalu membawa SIM dan STNK demi kenyamanan kita berkendara.
TANTANGAN PENERAPAN SAFETY RIDING
Suatu
 pemahaman penuh akan Safety Riding merupakan suatu hal yang minimal 
karena suatu pemahaman yang cukup, bahkan lebih, namun bila tanpa 
penerapan nyata akan tiada hasilnya. Penerapan Safety Riding dan Tertib 
Lalu Lintas merupakan hal yang cukup sulit untuk secara tegas dilakukan.
 Kerap kali, beberapa kendala kian muncul dan menghadang Safety Minded 
(pemikiran akan keselamatan) tersebut, beberapa faktor diantaranya, 
kondisi dan situasi yang kian menjadi dalih untuk bertindak.
Demi
 menegakkan Safety Riding dan Tertib Lalu Lintas dibutuhkan usaha yang 
tinggi dari dalam diri untuk tetap teguh memegang kamtimen akan 
keselamatan dan taat pada peraturan. Pemikiran jangka panjang atas 
resiko dan konsekuensi dari setiap tindakan dapat menjadi penunjang 
penerapan tindakan positif tersebut.
PENUTUP
Kendaraan
 Roda 2 (dua) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari hiruk pikuk 
kendaraan yang hilir mudik di jalan raya memiliki andil yang sangat 
besar terhadap terjadinya kemacetan. Secara ideal, adalah merupakan 
suatu syarat mutlak bagi seseorang yang ingin berkendara, minimal dapat 
memahami dan menerapkan secara penuh tentang pentingnya Safety Riding 
dan Tertib Lalu Lintas ditunjang dengan komitmen dan pemikiran akan 
perilaku berkendara yang baik. Karena betapa pun banyaknya teori tentang
 Safety Reading tanpa dibarengi dengan hal tersebut tidak akan berjalan 
dengan baik
Kcs 007

 
 
 
 
 
 
 
 
terimakasih nih, informasinya sangat membantu...
ReplyDelete